Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Oktober 2014

Haura Sakit Perut Part 2



Mau nerusin cerira Abah tentang Haura sakit perut part 1, nah yang ini part 2 nya. Karena Taman Lalu Luntas hari jum'at libur, jadi Haura yang terlanjur dijanjiin bakal jalan jlan langsung nangis deh. Abah nanyain deh ke Ambu kira kira di ganti kemana. Kebun binatang Hauranya nggak mau. Mau ke King Ambunya yang nggak mau, secara yah banyak godaan kan klo King. Itu tas sama baju melambai lambai. Hehehehe akhirnya biar sekalian pulang, Haura di ajak makan di CFC yang ada di borma Gunung Batu, biar sekalian maen di Storyland yang sama sama ada di depan Borma.

Rabu, 24 September 2014

Mengenal VBAC (Vaginal Birth After Caesarean)


Saat ini, dimana operasi sectio caesaria atau biasa kita dengar operasi caesar atau sc semakin familiar di telinga kita. Kalau sekitar 15 tahun yang lalu saat mendengar saudara kita menjalani operasi sc, kira akan kaget karena sangat sedikit saat itu para ibu yang memilih proses persalinan secara sc. Kalaupun mengalami operasi sc, keadaannya sangat darurat dan biasanya kondisi ibu maupun janin sudah sangat kritis. Makanya, jika 15 tahun yang lalu saat kita mendengar operasi sc, kesannya sesuatu yang gimanaaaa... gitu.

Pandangan tadi bergeser sedikit demi sedikit. Saat semakin banyak ibu yang memilih persalinan melalui operasi sc dengan berbagai alasan. Dari alasan medis yang membuat ibu tidak diperkenankan melahirkan secara pervaginal. Faktor bayi seperti bayi besar, sungsang, melintang, terlilit tali pusar, distoksia bahu, kehamilan lebih dari 40 minggu, ketuban rembes, pembukaan yang tak kunjung bertambah dan serentet alasan lainnya. Ada juga faktor ketakutan ibu yang paranoid tentang rasa sakit yang harus di alami saat melahirkan, karena sering kali operasi sc dianggap proses melahirkan yng tanpa rasa sakit. Atau minimal rasa sakitnya lebih sedikit dari kelahiran pervaginal.

Operasi sekarang juga dipilih bukan untuk segi kesehatan saja. Sc dilakukan untuk menunjukan strata sosialnya. Dan seiring bertambahnya waktu, kini operasi sc dianggap biasa dijalani bahkan tanpa ada alasan medis apapun, sekedar ingin anaknya punya tanggal lahir yang cantik. Sampai dengan anjuran tenaga medis yang hanya menyampaikan alasan"biar masih gadis bu walaupun nanti udah punya anak".

Baiklah, terlepas dari apapun alasannya. Banyak sekali ibu yang menginginkan proses melahirkan normal pervaginal setelah sebelumnya operasi sc. Apalagi Ambu, semangat banget nih buat bisa melahirkan normal pervaginal untuk di kehamilan selanjutnya nanti. Dan VBAC( vaginal birth after caesar ) sangat mungkin dipilih dengan mempertimbangkan berbagai hal diantaranya :

  1. Jarak dari operasi sc minimal 18 bulan.
  2. Kehamilan tunggal.
  3. Jenis jahitan pada luka sc adalah jahitan ganda/double layer.
  4. Proses kelahiran harus se-alami mungkin(tidak boleh di induksi ).
  5. Alasan sc sebelumnya tidak terulang. 
  6. Berat badan bayi tidak terlalu besar.
  7. Tebal segmen bawah rahim >3 mm.
  8. Mendapatkan provider ( tim medis) yang mendukung.


Nah, yang jadi pe-er buat kita para ibu-ibu yang ingin sukses vbac adalah point terakhir. Mendapatkan provider yang mendukung adalah hal yang paling sulit. Paling tidak menurut pengalaman yang udah Ambu rasain. Karena dokter yang pro normal belum tentu pro vbac. Alasan yang paling sering di utarakan adalah resikonya tinggi dan jahitan sc nya bisa terlepas kembali. Atau sering dikatakan ruptur uteri/sobek rahim. Padahal dari banyak sumber yang Ambu dapet, resiko pecahnya rahim pada ibu yang mencoba vbac adalah <3% pada wanita yang mendapat irisan rendah saat sc-nya.

Kalau tadi adalah hal hal yang harus dipenuhi jika menginginkan vbac, sekarang adalah alasan kenapa Ambu menginginkan vbac. Tentunya alasan alasan ini diperkuat dengan hasil berseluncur mencari tau baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya. Hahaa lebay nggak tuh sampe nyari sumber dari dua dunia. Oke, inilah beberapa alasan yang semakin menguatkan tekad ambu untuk bisa sukses vbac untuk adik adik Haura nanti.

  1. Resiko komplikasi yang lebih rendah daripada sc ulang. Ini jelas karena resiko pendarahan dan infeksi pada persalinan sc lebih besar.
  2. Resiko efek samping dari obat anastesi dapat dihindari karena persalinan pervaginal tidak menggunakan anastesi/obat bius. Kecuali memilih menggunkan ILA atau epidural.
  3. Masa penyembuhan yang lebih singkat. Ambu ingin bisa langsung menangani bayi saat setelah dilahirkan. Ingin bisa sesegera mungkin bisa memeluk bayi saat baru lahir. Ingin bisa menikmati baby moon tanpa kikuk bergerak karena menahan nyeri oleh-oleh sc. Karena ada Haura juga yang sama sama membutuhkan Ambu untuk segera pulih. Dan tidak ingin mengulang perasaan nggak berguna seperti saat Haura lahir. Saat itu karena masih susah bergerak semua kebutuhan Haura di penuhi nini&eninnya. Dan ambu hanya jadi penonton, kecuali saat Haura ingin minum asi. Belum lagi trauma yang Haura dapet dari serangkaian prosedur medis yang"menjauhkan" Haura dari Ambu. Intinya Ambu nggak ingin mengulang semua trauma pasca sc baik yang di alami Ambu ataupun yang di alami Haura. Tentang serba serbi trauma nanti Ambu bikin judul baru yaaaah... ;)
  4. Waktu untuk menikmati IMD lebih lama sehingga bonding antara ibu dan bayi lebih baik.
  5. Dapat sesegera mungkin menyusui bayi
  6. Waktu rawat inap lebih sedikit & biaya lebih rendah.
  7. Biaya perawatan pasca persalinan juga secara otomatis lebih rendah.

Gimana, adakah yang ingin vbac juga? Ada sedikit notes dari ibu Robin Lim " Tuhan hanya menciptakan vagina. Dia tidak menciptakan"jendela" di perut seorang perempuan". Artinya bahwa tubuh kita sebagai perempuan telah di desain sedemikian rupa oleh Sang Pencipta untuk melahirkan. Telah di persiapkan dengan sempurna untuk hamil & melahirkan. Kalaupun melakukan operasi sc, itu karena semua usaha untuk melahirkan pervaginal sangat tidak memungkinkan dilakukan dan kebaikannya(resiko) lebih rendah jika ibu  memilih persalinan melalui operasi. Seperti pada kehamilan kehamilan resiko tinggi. Bukan sekedar mengikuti trend atau sekedar menginginkan tanggal cantik.
Semoga bermanfaat, do'akan semoga Ambu bisa sukses vbac dengan lembut yaaaaahhh.....  ;)



Senin, 01 September 2014

Tentang Gentle Birth

Akhir akhir ini ambu lagi keranjingan banget sama yang namanya gentle birth

.Apa itu gentle birth? Nih, biar langsung dapet penjelasan yang baik dan benar,

Ambu copas dari www.bidankita.com asuhan Bidan Yessi Aprilia, salah satu

praktisi gentle birth.

Mengapa kita memilih proses persalinan yang lembut (Gentlebirth)? 

 Kelahiran manusia adalah peristiwa yang paling ajaib, transformasional, dan

misterius dalam kehidupan kita. Pengalaman melahirkan akan meninggalkan

jejak sendiri yang dapat tak terhapuskan begitusaja pada kehidupan seorang

ibu dan bayi.

Minggu, 03 Agustus 2014

Haura Sakit Perut Lagi Part 1


Haura jadi ada kemajuan pas pulang dari RS. Sekarang gak pernah gigitin kuku lagi. Mungkin karena kita bilang sakit perut gara-gara itu. Makannya juga lumayan banyak, mungkin karena vitamin yang kita minta ke dokter. Satu sampai dua minggu dari situ Haura sembuh dengan kontrol rutin ke RS. Pas kontrol biasanya dokter gak kasih resep, tapi kita yang minta vitamin. dr. Agustina emang dokter yang the best deh, gak ngasih oleh-oleh antibiotik ke pasien-pasiennya. Berbulan-bulan gak kerasa ternyata Haura sakit perut lagi. Abah kirain sakit perut biasa ternyata ini masih ada hubungannya sama yang waktu dirawat. Jadi sekitar 1jam sebelum Haura mau BAB, pasti kesakitan. Abah tunggu dulu mudah-mudahan membaik tapi makin sini makin sering sakit perutnya. Akhirnya dibawa ke dr. Agustina dan dikasih obat maag karena diagnosanya kesana.

Kamis, 03 Juli 2014

Haura Masuk Rumah Sakit Part 4



Hari kedua itu ada kabar kalo emak kritis dirumah. Galau deh akhirnya karena gak ada yang nunggu juga di RS, akhirnya telpon icha. Abah pulang dulu liat emak, takutnya ada apa-apa. Disana orang udah pada ngumpul, anak sama cucu udah pada nangis ajah. Saudara jauh juga udah pada dateng. Emak juga udah gak sadar, wah galau deh... Karena cape juga akhirnya Abah tidur di kasur emak sambil nungguin emak sadar. Sorenya Abah udah berangkat lagi ke RS sambil minta dikasih kabar kalo ada apa-apa, tapi Alhamdulillah emak sadar juga. Keadaan makin baik.

Rabu, 02 Juli 2014

Haura Masuk Rumah Sakit Part 3



Haura sekarang udah diruangan yang lumayan nyaman buat ukuran kelas 2. Melebihi ekspektasi sebenernya karena ada sofa juga. Tidur udah ada solusinya tapi gimana makan, masa harus manggil umi (enin) buat anterin makanan ke RS tiap hari sampe sembuh? kan gak lucu... Ternyata dari info umi, disekitar RSCK ada restoran yang gak terlalu mahal namanya Pasta. Malemnya udah lumayan banyak orang, ada Icha, Ayah trus Junis, mamah sama bobob juga udah dateng. Abah niat mau cari restoran itu, jadi pinjem motor Ayah. Dianter sama bobob kita langsung capcus cari si Pasta. Ternyata udah riweuh pake motor dan helm, si restoran Pastanya cuman disebrang RS. Hadeuh... umi gak detil jelasinnya jadi deh kita riweuh haha...

Selasa, 01 Juli 2014

Haura Masuk Rumah Sakit Part 2



Hari itu Haura masuk rumah sakit gara-gara muntah-muntah gak berenti. Kasian banget, soalnya minum juga langsung muntah. Hari itu juga langsung ambil keputusan buat dirawat inap ajah karena Hauranya kayak lemes banget. Abah sama Ambu sebenernya parno kalo harus dirawat, kalo dirawat berarti harus diinfus sedangkan tangannya kecil banget jadi takut kayak kasus di TV yang tangannya infeksi gara-gara infus. Akhirnya kita minta dengan baik-baik biar Haura gak usah diinfus, Alhamdulillah boleh karena suster dan dokternya juga emang baik. Akhirnya abah bikin surat pernyataan kalo gak mau diinfus tapi udah beres isi surat penolakan infus dokternya dateng trus saranin buat diinfus karena nanti pasti bakal diambil darah berkala buat ke lab, kalo gak diinfus kan kasian tapi kalo diinfus bisa diambil dari infusan. Wah... akhirnya galau deh...

Senin, 30 Juni 2014

Haura Masuk Rumah Sakit Part 1



Masih nyambung sama Maafin Abah yah. Cerita dari awal yah. Hari itu biasa abah pergi ke "kantor" hihi... pas pagi abah disms kalo Haura muntah-muntah karena gak tau keadaannya, abah suruh ambu urus dulu. Siangnya ternyata Haura masih muntah-muntah akhirnya abah pulang dan emang Haura udah pucet banget akhirnya, Abah telpon nini supaya cariin supir buat anter ke RS. Awalnya kita mau ke Rajawali Cimahi tapi setelah dipikir-pikir akhirnya kita pergi ke yang lebih deket, kita pergi ke Cahya Kawaluyan (RSCK) yang sampe sekarang banyak yang salah nyebut namanya jadi Cahya Kawaluyaan, hehe mungkin karena orang sunda jadi enaknya jadi kawaluyaan.

Selasa, 29 April 2014

Cita - Cita Ambu Untuk VBAC



"sore bu, gimana, sehat?" sapa Dsog pas ambu masuk"
"alhamdulillah sehat dok..." jawab ambu, ambu emang sehat banget kok. Kemaren ke dokter soalnya mau kontrol IUD 6 bulanan yang udah 4taun disimpen di rahim ambu. Sekalian konsultasi tentang rencana kehamilan yang kedua. Walaupun rencananya pengen pas Haura udah 7taun, tapi udah kebayang-bayang pengen hamil lagi. Hihi.. Apalagi sekarang udah kenal sama gentle birth. Semangat pengen hamil lagi dan bisa sukses VBAC bener-bener membara(?).

" Dokter, kalo saya hamil lagi nanti lahirannya bisa normal nggak?" tanya ambu langsung to the point.
" dulu caesarnya kenapa bu?" dokter balik nanya sambil baca rekam medis ambu.
" kelilit tali pusar sama sungsang dok..... "
" mmm.... ini ibu tinggi nya kurang juga bu. Bisa sih bu, tapi beresiko.. " waduh, kayaknya jawabannya nggak ngedukung secara halus nih....
" jadi nggak bisa dok? "
" bisa, cuma kan ibu tingginya cuma 150 cm, jadi resikonya bayinya nggak bisa masuk panggul. Nantinya jadi mentok bu, bayinya ngak bisa keluar... " jawab dokternya lagi. Wah, berarti ambu harus pindah dokter nih, dokter ambu selama ini ternyata nggak pro VBAC.
" jadi resiko nya lebih ke bayinya yah dok ?" saya tanya lagi.
" iya, bayinya nanti kasian kalo mentok bu. Buat ibunya juga itu rahimnya bisa sobek loh bu..... Kan itu bekas Caesar jaitan loh bu. Kan rentan kalo nanti kontraksi... kalo lepas lagi gimana coba?? " jawab dokter, makin memperjelas kalo dokternya sama sekali nggak akan ngedukung rencana vbac ambu.

Senin, 31 Maret 2014

Tulisan Tentang Sectio Caesaria


Nggak pernah ada niat sama sekali buat ngelahirin dengan cara itu. Terlintas pun nggak. Walaupun di awal trimester pertama ada sedikit masalah dengan kandungannya, tapi bener bener nggak kebayang tentang si "sectio caesar".