Saat ini, dimana operasi sectio caesaria atau biasa kita dengar operasi caesar atau sc semakin familiar di telinga kita. Kalau sekitar 15 tahun yang lalu saat mendengar saudara kita menjalani operasi sc, kira akan kaget karena sangat sedikit saat itu para ibu yang memilih proses persalinan secara sc. Kalaupun mengalami operasi sc, keadaannya sangat darurat dan biasanya kondisi ibu maupun janin sudah sangat kritis. Makanya, jika 15 tahun yang lalu saat kita mendengar operasi sc, kesannya sesuatu yang gimanaaaa... gitu.
Pandangan tadi bergeser sedikit demi sedikit. Saat semakin banyak ibu yang memilih persalinan melalui operasi sc dengan berbagai alasan. Dari alasan medis yang membuat ibu tidak diperkenankan melahirkan secara pervaginal. Faktor bayi seperti bayi besar, sungsang, melintang, terlilit tali pusar, distoksia bahu, kehamilan lebih dari 40 minggu, ketuban rembes, pembukaan yang tak kunjung bertambah dan serentet alasan lainnya. Ada juga faktor ketakutan ibu yang paranoid tentang rasa sakit yang harus di alami saat melahirkan, karena sering kali operasi sc dianggap proses melahirkan yng tanpa rasa sakit. Atau minimal rasa sakitnya lebih sedikit dari kelahiran pervaginal.
Operasi sekarang juga dipilih bukan untuk segi kesehatan saja. Sc dilakukan untuk menunjukan strata sosialnya. Dan seiring bertambahnya waktu, kini operasi sc dianggap biasa dijalani bahkan tanpa ada alasan medis apapun, sekedar ingin anaknya punya tanggal lahir yang cantik. Sampai dengan anjuran tenaga medis yang hanya menyampaikan alasan"biar masih gadis bu walaupun nanti udah punya anak".
Baiklah, terlepas dari apapun alasannya. Banyak sekali ibu yang menginginkan proses melahirkan normal pervaginal setelah sebelumnya operasi sc. Apalagi Ambu, semangat banget nih buat bisa melahirkan normal pervaginal untuk di kehamilan selanjutnya nanti. Dan VBAC( vaginal birth after caesar ) sangat mungkin dipilih dengan mempertimbangkan berbagai hal diantaranya :
- Jarak dari operasi sc minimal 18 bulan.
- Kehamilan tunggal.
- Jenis jahitan pada luka sc adalah jahitan ganda/double layer.
- Proses kelahiran harus se-alami mungkin(tidak boleh di induksi ).
- Alasan sc sebelumnya tidak terulang.
- Berat badan bayi tidak terlalu besar.
- Tebal segmen bawah rahim >3 mm.
- Mendapatkan provider ( tim medis) yang mendukung.
Nah, yang jadi pe-er buat kita para ibu-ibu yang ingin sukses vbac adalah point terakhir. Mendapatkan provider yang mendukung adalah hal yang paling sulit. Paling tidak menurut pengalaman yang udah Ambu rasain. Karena dokter yang pro normal belum tentu pro vbac. Alasan yang paling sering di utarakan adalah resikonya tinggi dan jahitan sc nya bisa terlepas kembali. Atau sering dikatakan ruptur uteri/sobek rahim. Padahal dari banyak sumber yang Ambu dapet, resiko pecahnya rahim pada ibu yang mencoba vbac adalah <3% pada wanita yang mendapat irisan rendah saat sc-nya.
Kalau tadi adalah hal hal yang harus dipenuhi jika menginginkan vbac, sekarang adalah alasan kenapa Ambu menginginkan vbac. Tentunya alasan alasan ini diperkuat dengan hasil berseluncur mencari tau baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya. Hahaa lebay nggak tuh sampe nyari sumber dari dua dunia. Oke, inilah beberapa alasan yang semakin menguatkan tekad ambu untuk bisa sukses vbac untuk adik adik Haura nanti.
- Resiko komplikasi yang lebih rendah daripada sc ulang. Ini jelas karena resiko pendarahan dan infeksi pada persalinan sc lebih besar.
- Resiko efek samping dari obat anastesi dapat dihindari karena persalinan pervaginal tidak menggunakan anastesi/obat bius. Kecuali memilih menggunkan ILA atau epidural.
- Masa penyembuhan yang lebih singkat. Ambu ingin bisa langsung menangani bayi saat setelah dilahirkan. Ingin bisa sesegera mungkin bisa memeluk bayi saat baru lahir. Ingin bisa menikmati baby moon tanpa kikuk bergerak karena menahan nyeri oleh-oleh sc. Karena ada Haura juga yang sama sama membutuhkan Ambu untuk segera pulih. Dan tidak ingin mengulang perasaan nggak berguna seperti saat Haura lahir. Saat itu karena masih susah bergerak semua kebutuhan Haura di penuhi nini&eninnya. Dan ambu hanya jadi penonton, kecuali saat Haura ingin minum asi. Belum lagi trauma yang Haura dapet dari serangkaian prosedur medis yang"menjauhkan" Haura dari Ambu. Intinya Ambu nggak ingin mengulang semua trauma pasca sc baik yang di alami Ambu ataupun yang di alami Haura. Tentang serba serbi trauma nanti Ambu bikin judul baru yaaaah... ;)
- Waktu untuk menikmati IMD lebih lama sehingga bonding antara ibu dan bayi lebih baik.
- Dapat sesegera mungkin menyusui bayi
- Waktu rawat inap lebih sedikit & biaya lebih rendah.
- Biaya perawatan pasca persalinan juga secara otomatis lebih rendah.
Gimana, adakah yang ingin vbac juga? Ada sedikit notes dari ibu Robin Lim " Tuhan hanya menciptakan vagina. Dia tidak menciptakan"jendela" di perut seorang perempuan". Artinya bahwa tubuh kita sebagai perempuan telah di desain sedemikian rupa oleh Sang Pencipta untuk melahirkan. Telah di persiapkan dengan sempurna untuk hamil & melahirkan. Kalaupun melakukan operasi sc, itu karena semua usaha untuk melahirkan pervaginal sangat tidak memungkinkan dilakukan dan kebaikannya(resiko) lebih rendah jika ibu memilih persalinan melalui operasi. Seperti pada kehamilan kehamilan resiko tinggi. Bukan sekedar mengikuti trend atau sekedar menginginkan tanggal cantik.
Semoga bermanfaat, do'akan semoga Ambu bisa sukses vbac dengan lembut yaaaaahhh..... ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sumpah!
Kita seneng kalo ada yang komentar, apalagi kalo komentarnya bagus.
Ayo komentar jangan cuma jadi silent reader.
Terimakasih juga sudah berkunjung, ditunggu kunjungan selanjutnya.
(n_n)